Prospek Usaha Kerajinan Rotan di Labuhanbatu Selatan

Prospek Usaha Kerajinan Rotan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Prospek Usaha Kerajinan Rotan di Labuhanbatu Selatan
Oleh: Deni Syafrizal Daulay
KERAJINAN rotan telah memiliki pasar ekspor yang cukup besar, dan akan terus memiliki peluang pasar yang besar di luar negeri hal ini disebabkan Indonesia adalah satu negara penghasil rotan terbesar. Karena Indonesia memiliki hutan yang luas, dan rotan hanya akan tumbuh di wilayah yang masih banyak hutannya.

Proses pembuatan produk kerajinan rotan, furniture maupun accessories, yang kebanyakan berbentuk anyaman, mengandalkan kerajinan tangan dan hanya sedikit alat atau mesin yang digunakan. Di mana orang-orang Indonesia sudah memiliki keahliannya sejak jaman dahulu, dan terus berkembang hingga sekarang.Tenaga kerja di Indonesia relatif lebih murah dibandingkan dengan negara-negara maju, sehingga membuat harga produk menjadi lebih kompetitif. Hanya negara-negara berkembang dan memiliki bahan baku rotan yang akan selalu menjadi kompetitor Indonesia seperti Vietnam, Myanmar, Thailand dan Philipina.
Melihat bahan baku rotan sebagai sebuah aset yang memiliki nilai strategis untuk menguasai pasar kerajinan rotan di dunia. Sehingga menjualnya ke luar negeri sebagai produk jadi merupakan sebuah kebenarann. Dan menjualnya dalam keadaan bahan mentah adalah sebuah kesalahan dalam konteks manfaat yang sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.
Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan saat ini masih memiliki banyak stok rotan. namun selama ini penggunaannya masih tradisional yakni makanan di saat rotan masih muda. Padahal banyak hal yang didapat dari rotan-rotan tersebut.
Melihat rotan sebagai aset yang mempunyai nilai tambah dan sumber daya alam yang bisa membuka lapangan pekerjaan dan menarik investasi. Menarik investasi untuk pengembangan ekspor produk jadi rotan, bukan untuk ekspor rotan mentah. Potensi ini sangat menarik untuk dikembangkan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Hanya saja sampai kini usaha ini belum begitu dipandang di kabupaten ini.  (*)